QUOTE OF THE DAY

Berdoalah sedikit saja...maka kau akan mendapatkan banyak.

Rabu, 25 Agustus 2010

MASALALU ADA UNTUK MASADEPAN

Aku selalu tak tahan melihat perempuan yang tidak bahagia
Bukan karena cantiknya, tapi karena airmata yang mendesak didadanya
Aku selalu lemah melihat perempuan yang tak berdaya
Menyimpan beban yang meluluhkan hatinya

Bila sudah begitu, aku ingin bisa menjadi dua
Satu tetap setia bersama perempuanku yang menungguku penuh cinta
Satu menggenggam tangan yang lemah, lalu mulai menguatkannya
Keinginan yang menyakitkan tapi begitu tak tertahankan

Perempuan berwajah sendu itu mengaku hatinya pilu
Menanggung beban yang berat kisahnya di masalalu
Sungguh aku ingin membopong dan membawamu jauh dari sembilu
Tapi cintaku hanya satu, tak bisa ku pinjamkan padamu

Aku hanya bisa menyampaikan satu kalimat ini
Masalalu ada untuk masa depan, jangan ditangisi
Masalalu haruslah menguatkan dan bukan membuat hati tersakiti
Jadi jangan sesali, karena Tuhan telah menyiapkan cerita seindah mimpi

Tutup matamu, rasakan keindahan yang Dia berikan padamu
Melalui apa yang terjadi, melalui apa yang kau miliki, satu demi Satu
Aku tak akan meninggalkamu, aku akan tetap menjagamu
Hingga kau buka mata dan meyakini, bahwa masalalu itu tercipta bagi kegemilangan masadepanmu

25 Agustus 2010

BELAJAR PADA PELACUR


Di Kota ini, Kita Selalu punya kesempatan untuk bertemu pelacur
Baik yang di jalanan, di panti pijat atau di deretan papan atas yang glamour
Body mereka luar biasa aduhai, wajah mereka cantik ; semua pasti tergiur
Lalu aku punya waktu berbincang dan mereka memang siap menghibur

Aku mulai bertanya satu dua hal yang sederhana
Misalnya apakah mereka punya cita-cita atau keinginan, mimpi dan sebangsanya
Jawaban yang kudapat disertai derai tawa, pertanyaanku dianggapnya bercanda
Ya, katanya. Aku punya mimpi, yang setiap orang pasti juga serupa ; pengen kaya raya!

Lalu aku bertanya lagi, kali ini agak hati-hati ; kalau sudah kaya, lalu apa lagi?
Masih tertawa, perempuan cantik dan seksi itu menjawab ; memang apalagi yang mau dicari?
Bahagia? Tanyanku serius sekali. Heran dia menukas ‘Kalau kaya ya bahagia pasti!’
Sesaat aku ikut tawanya, aku sudahi pertanyaanku, lalu mulai diam memaknai

Apakah kekayaan adalah wadah kebahagiaan?
Bagaimana bila kita kesepian karena tak punya teman?
Bagaimana kalau kita sakit dan tak ada obat yang menyembuhkan?
Bagaimana jika rindu tak pernah bisa dipertemukan?

Kalimat itu tak pernah aku lemparkan, hanya kusimpan
Tapi perempuan itu seperti penasaran bahkan mulai merasakan
Sesaat dia ikut diam dan mulai terpejam, menutup wajahnya dengan tangan
Airmatanya mengalir deras seperti air hujan

Dia bertanya tak tahu pada siapa
Apakah sekarang aku ada di surga, ataukah di neraka?
Apakah yang sesungguhnya pantas disebut cita-cita?
Apakah mimpi bisa benar-benar menjadi nyata, atau hanya angan belaka?

Di Kota ini, aku bahagia bisa bertemu pelacur
Duduk anggun di deretan papan atas yang glamour
Body mereka luar biasa aduhai, wajah mereka cantik ; semua pasti tergiur
Dan aku mulai tafakur dipenuhi rasa syukur

Tuhan memilihkan aku satu wanita yang bukan hanya ingin kaya
Tapi juga punya mimpi dan kerinduan untuk senantiasa berjumpa
Menjaga anak-anak yang selalu bisa membuatku tertawa sepanjang masa
Cantiknya nyata, bukan pura-pura dan bukan di rekayasa.

24 Agustus 2010