Rabu, 25 Agustus 2010
BELAJAR PADA PELACUR
Di Kota ini, Kita Selalu punya kesempatan untuk bertemu pelacur
Baik yang di jalanan, di panti pijat atau di deretan papan atas yang glamour
Body mereka luar biasa aduhai, wajah mereka cantik ; semua pasti tergiur
Lalu aku punya waktu berbincang dan mereka memang siap menghibur
Aku mulai bertanya satu dua hal yang sederhana
Misalnya apakah mereka punya cita-cita atau keinginan, mimpi dan sebangsanya
Jawaban yang kudapat disertai derai tawa, pertanyaanku dianggapnya bercanda
Ya, katanya. Aku punya mimpi, yang setiap orang pasti juga serupa ; pengen kaya raya!
Lalu aku bertanya lagi, kali ini agak hati-hati ; kalau sudah kaya, lalu apa lagi?
Masih tertawa, perempuan cantik dan seksi itu menjawab ; memang apalagi yang mau dicari?
Bahagia? Tanyanku serius sekali. Heran dia menukas ‘Kalau kaya ya bahagia pasti!’
Sesaat aku ikut tawanya, aku sudahi pertanyaanku, lalu mulai diam memaknai
Apakah kekayaan adalah wadah kebahagiaan?
Bagaimana bila kita kesepian karena tak punya teman?
Bagaimana kalau kita sakit dan tak ada obat yang menyembuhkan?
Bagaimana jika rindu tak pernah bisa dipertemukan?
Kalimat itu tak pernah aku lemparkan, hanya kusimpan
Tapi perempuan itu seperti penasaran bahkan mulai merasakan
Sesaat dia ikut diam dan mulai terpejam, menutup wajahnya dengan tangan
Airmatanya mengalir deras seperti air hujan
Dia bertanya tak tahu pada siapa
Apakah sekarang aku ada di surga, ataukah di neraka?
Apakah yang sesungguhnya pantas disebut cita-cita?
Apakah mimpi bisa benar-benar menjadi nyata, atau hanya angan belaka?
Di Kota ini, aku bahagia bisa bertemu pelacur
Duduk anggun di deretan papan atas yang glamour
Body mereka luar biasa aduhai, wajah mereka cantik ; semua pasti tergiur
Dan aku mulai tafakur dipenuhi rasa syukur
Tuhan memilihkan aku satu wanita yang bukan hanya ingin kaya
Tapi juga punya mimpi dan kerinduan untuk senantiasa berjumpa
Menjaga anak-anak yang selalu bisa membuatku tertawa sepanjang masa
Cantiknya nyata, bukan pura-pura dan bukan di rekayasa.
24 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar